Jakarta >> Di hari pertama, CMSE 2024 menggelar seminar utama “Kabinet Baru, Peluang Investasi Baru,” dengan menghadirkan Prof. Dian Masyita, Ph.D., Prof. Dr. Lukas Setia Atmadja, dan Lo Kheng Hong. Mereka berbagi pandangan optimis mengenai potensi pasar modal Indonesia dan memberikan saran investasi bagi para investor.
Pada hari yang sama, sesi CEO Talks mengangkat tema “Investasi Pasar Modal, Emang Boleh Segampang Itu?” dengan pembicara Oki Ramadhana, Juliana, dan Changkun Shin.
Hari kedua, Jumat (8/11), CMSE 2024 menghadirkan Go Public Talk Show dengan tema “Gearing Up Companies for the Evolving Investor Landscape.” Acara dilanjutkan dengan Podcast Pasar Modal Syariah bertema “Smart Invest, Cuan No Stress, Siapa Saja Bisa Sukses!” Sesi ini membahas prinsip-prinsip investasi syariah dan peran influencer dalam meningkatkan literasi investasi syariah. Selain itu, CMSE 2024 mengumumkan pemenang berbagai kategori dalam Investor Reward Program 2024.
Hari ketiga, Sabtu (9/11), diisi dengan talk show tentang produk non-saham, seperti Structured Warrant dan Single Stock Futures. Seminar lain bertema Financial for Parenting membahas pentingnya literasi keuangan dalam keluarga. Selain itu, sesi Inspiration Talk menghadirkan atlet angkat besi Rizki Juniansyah dan tokoh lainnya yang mendiskusikan perencanaan keuangan.
Rangkaian Road to CMSE 2024 dari Agustus hingga Oktober melibatkan 221.509 peserta, 119 kegiatan, dan berhasil menarik 143.728 investor baru. Acara CMSE 2024 ditutup dengan penampilan Virzha. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa keberhasilan CMSE 2024 diharapkan dapat menumbuhkan semangat inklusivitas dan kebanggaan menjadi bagian dari pasar modal yang berkelanjutan.
“Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam pasar modal Indonesia akan terus menginspirasi lebih banyak individu untuk meraih kemandirian finansial melalui investasi pada produk pasar modal. Ini merupakan bukti komitmen pasar modal Indonesia dalam memberikan edukasi dan wadah bagi masyarakat untuk semakin menumbuhkan semangat inklusivitas dan kebanggaan menjadi bagian dari pasar modal Indonesia yang maju dan berkelanjutan,” demikian. (***)
