Harapan Pemkot Hadir Bagi Penderita Thalasemia

Daerah, Kota Bengkulu566 Dilihat
banner 300x200

Kota Bengkulu >> Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi di ruang kerjanya menerima beberapa orangtua yang anaknya menderita Thalasemia, Senin (25/7/2022). Pertemuan itu juga dihadiri Jajaran pengurus PMI Kota Bengkulu.

Menurut penjelasan yang bersumber dari Google, penyakit Thalasemia ialah Kelainan darah dengan kondisi jumlah protein pembawa oksigen kurang dari jumlah normal. Kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

banner 300x200

Disaat sekarang, penderita penyakit ini di Kota Bengkulu telah mencapai 45 orang dan lebih dari 150 orang se-Provinsi Bengkulu. Adapun penderita Thalasemia yang membutuhkan kepedulian dan penanganan medis yang tidak mudah dan murah. Untuk setiap 1 bulan sekali mereka memerlukan setidaknya 3 kantong darah dan jika menkonsumsi obat dan penanganan medis diperkirakan sekitar 10-20 juta/bulan untuk satu pasien.

Selain itu, Wawali Dedy juga menyarankan beberapa langkah dalam menangani akan hal tersebut, seperti membentuk wadah yang dapat mengayomi, Kepesertaan BPJS Kesehatan jika belum terdata dan pemberian bantuan Penerima Keluarga Harapan (PKH).

Untuk wadah ini sambungnya akan dibentuk Persatuan Orangtua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI,) yang nantinya dapat mengedukasi kepada orang tua yang anaknya menderita Talasemia, karena hal ini tidak semua bisa dicover oleh Pemerintah Kota. Untuk hal ini perlu kolaborasi dan perhatian pihak dan tentunya stake holder di daerahnya masing-masing.

“Kita semua harus berkolaborasi karena tidak murah penanganan akan penyakit ini. Kepada keluarganya nanti adanya POPTI akan ikut berperan dalam mengedukasi dan melibatkan keluarga, lingkungannya dalam hal kebutuhan darah, jangan bergantung dari PMI saja. Demikian juga PMI untuk gesit dalam mencari darah dengan program Sedekah Darah Pemkot, sehingga jangan ada lagi orang yang membutuhkan darah terhambat atau hingga meninggal dikarenakan ketersedian darah yang tidak ada, buat warga bahagia dengan keberadaan kita,” terang Wawali Dedy.

Untuk penanganan di daerah sambungnya perlu sinergitas Kepala Daerah, hal ini telah menjadi permasalah demi kemanusiaan.

Senada disampaikan oleh Bendahara PMI Kota Bengkulu, Iryanka Aditya dan Relawan PMI Kota Maya, dimana menerangkan peran PMI untuk saat ini intens dalam menggalang darah. Hal ini terus bekerjasama dengan instansi pemerintah, swasta maupun pihak lain, guna mendapatkan darah yang dapat diperuntukan bagi orang yang membutuhkan. Apalagi penanganan Thalasemia yang ketergantungannya sangat tinggi dengan darah baru sehingga adanya PMI sangat dirasakan, dan pihak keluarga yang mengidap Thalasemia ikut membantu dalam mencari orang-orang yang bisa mendonorkan darahnya.

“Hingga saat ini PMI Kota Bengkulu terus menggalang darah ke berbagai instansi dan juga Aparat Penegak Hukum seperti Polda, Kemenkumham, Danrem, Zipur dan Kamis ini dihari Imigrasi nanti kita adakan penggalangan darah dengan program Sedekah Sarah. Terus dan terus kami relawan PMI akan mencari darah untuk ketersediaan akan darah, yang tentunya darah sangat dibutuhkan bagi sesama kita,” imbuh Cece Iryanka kerap disapa. (R01).

banner 300x200
banner 300x200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *