oleh

Kesepakatan Pemprov & Pemkot Soal Edukasi Masalah Stunting

Kota Bengkulu, Annirell.Com >> Persoalan stunting sudah menjadi program strategis nasional yang juga menjadi salah satu fokus pemerintah di daerah mulai dari provinsi sampai kabupaten dan kota. Pemprov Bengkulu dengan Pemkot Bengkulu sudah komitmen untuk bersinergi menangani stunting.

Salah satu upaya yang akan dilakukan ialah memperbanyak sosialisasi dan edukasi ke remaja SMA. Rencananya, pemprov dan pemkot akan keliling ke sekolah-sekolah (SMA) memberikan edukasi mengenai stunting.

Ini disampaikan oleh wakil walikota Bengkulu Dedy Wahyudi selaku ketua TPPS Kota Bengkulu saat rapat koordinasi dengan wakil gubernur Bengkulu Rosjonsyah, (6/6/2022) di ruang rapat Rafflesia lantai 2 kantor gubernur.

“Salah satu pencegahan stunting, kita sosialisasi keliling ke sekolah-sekolah mengedukasi ke siswa. Intinya kita ingin menanamkan kepada anak-anak kita jangan mereka melakukan pergaulan seks bebas dan jangan menikah dini. Sebab pernikahan dini itu bisa memicu kelahiran anak stunting dan sangat tidak baik,” jelas Dedy.

Selain itu, masih kata Dedy pihaknya (pemkot) juga akan membuat inovasi yakni di setiap SMA akan dibuat duta stunting. “Merekalah (duta stunting) yang nanti akan berkeliling ke sekolah-sekolah. Kita siapkan anak-anak yang telah dilatih,” kata Dedy.

Dedy melanjutkan, ia selaku ketua TPPS Kota Bengkulu juga sudah bertemu langsung kepala BKKBN pusat Hasto Wardoyo koordinasi soal pecegahan stunting.

Rapat di ruang rafflesia itu dipimpin langsung wagub Rosjonsyah selaku ketua TPPS Provinsi Bengkulu dan hadir juga kepala BKKBN perwakilan Bengkulu. Kemudian juga hadir kadis DP3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma dan pihak dari yayasan Fatmawati.

Rosjonsyah mengatakan, stunting tidak boleh dianggap remeh. “Angka stunting sudah 26 persen secara nasional. Ini melemahkan generasi kita di masa akan datang. Negera kuat kalau rakyat kuat. Jadi kita harus memikirkan masa depan generasi kita,” ujar Rosjonsyah.

Sebagai ketua TPPS provinsi, Rosjonsyah berharap kerjasama bersama. “Di sini sudah ada yayasan fatmawati yang juga akan memberikan kontribusi. Saya berharap dalam penanganan stunting perlu komitmen bersama lintas sektor agar upaya penanganan stunting daoat diatasi mulai dari pola asuh, akses sanitasi dan air bersih,” demikian Rosjonsyah.

Inti dari digelarnya rapat ini membahas program digitalisasi percepatan pencegahan stunting Provinsi Bengkulu dalam mendukung implementasi perpres nomor 72 tahun 2022.(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu. (***)

Berita Utama lainnya

Jangan Lewatkan