Pada Konverensi Dunia, Kemenag Yaqut Kenalkan Moderasi Beragama

Nasional455 Dilihat
banner 300x200

Abu Dhabi, Annirell.Com >> Kementerian Agama terus berupaya, dalam melakukan penguatan moderasi beragama, tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga di dunia internasional. Hal ini seperti dilansir pada laman resmi Kemenag RI menerangkan bahwa, program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini, mulai ditawarkan kepada dunia Islam sebagai solusi membendung ektremisme dan terorisme.

“Untuk mengatasi dan membendung ekstremisme dalam beragama, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan penguatan moderasi beragama. Kebijakan ini bertujuan untuk memoderasi paham, sikap dan tindakan yang ekstrem dalam beragama, baik ekstrem kanan maupun kiri,” demikian pesan Menag yang disampaikan Staf Ahli Menteri Agama bidang Hukum dan HAM Abu Rokhmad dalam Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh The World Muslim Communities Council (al-Majlis al-‘Alami li al-Mujtama’at al-Muslimah) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), 8 – 9 Mei 2022.

banner 300x200

Hal ini diisampaikan oleh Menag Yaqut, dalam pengantar diskusi sesi para menteri (ministerial session). Selain Abu Rokhmad, hadir sebagai delegasi Kementerian Agama Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali dan Kepala Pusat Litbang Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI M. Adlin Sila.

Turut hadir selain para Menteri Agama, juga mengundang banyak tokoh dan cendekiawan Muslim dari seluruh dunia. Pada kesempatan ini topik yang dibahas adalah Persatuan Islam: Konsep, Peluang dan Tantangan (Islamic Unity: Concepts, Opportunities and Challenges).

Adapun Abu Rokhmad dalam membacakan sambutan Menag, menerangkan bahwa, ada empat indikator penting dalam moderasi beragama diantaranya adalah, bersikap toleran terhadap keragaman. Tiga indikator lainnya adalah komitmen kebangsaan, anti-kekerasan dan ramah terhadap budaya lokal.

“Melalui moderasi beragama, umat Islam di seluruh dunia dapat lebih mudah untuk mewujudkan persatuan Islam” ujarnya.

Ia menambahkan dalam mewujudkan hal ini perlu adanya pemahaman, dalam mengartikan keberagaman dalam kehidupan.

“Untuk mewujudkan persatuan Islam, dibutuhkan kesadaran tentang keragaman (diversity) dan perbedaan di antara umat manusia” sambungnya.

Sebelumnya Konferensi ini dibuka oleh Menteri Toleransi dan Koeksistensi UAE Sheikh Nahyan bin Mubarak al-Nahyan. Dalam sambutannya, al-Nahyan menekankan pentingnya berbagai kajian dan upaya dalam mewujudkan persatuan Islam di seluruh dunia.

Kemudian Ketua The World Muslim Communities Council Ali Rasyid al-Nuaimi selaku penyelenggara konferensi ini menyatakan, persatuan Islam merupakan hal terpenting yang mendominasi pikiran umat Islam sekarang ini. Pada mulanya, persatuan Islam di era modern merupakan isu intelektual yang menginspirasi dunia Islam untuk melepaskan diri dari kolonialisme.

“Pasca kolonialisme, dunia Islam mengalami berbagai perubahan mendasar dalam bidang sosial, politik dan juga intelektual serta lahirnya partai-partai politik yang mengadopsi Islam, membuat konsep persatuan Islam menjadi tidak begitu jelas lagi. Konferensi ini akan membahas realitas persatuan Islam dari berbagai sudut beserta seluruh tantangan yang dihadapinya” jelas al-Nuaimi. (R01/hms)

banner 300x200
banner 300x200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *