Kota Bengkulu >> Keinginan Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi untuk meningkatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) dari pratama ke nindya belum tercapai tahun ini. Hal ini pada malam penganugerhan KLA yang dilakukan Kemen PPPA secara via zoom, Jumat (22/7/2022) malam, Kota Bengkulu kembali dinobatkan meraih penghargaan kota layak anak predikat pratama, dan hal ini sudah didapatkan selama 4 kali berturut.
Untuk menungkatkan hal tersebut, Walikota Helmi dan Wawali Dedy tetap bersyukur atas capaian yang didapa, seraya usaha keras berbagai pihak yang terlibat dalam penilaian KLA.
“Alhamdulillah, Kota Bengkulu masuk kategori kota layak anak. Kita 4 kali berturut meraih predikat pratama. Dan insya allah ke depan akan meningkat menjadi madya atau nindya. Ini juga evaluasi bagi kita untuk melengkapi catatan yang harus dilengkapi agar kota ini menjadi kota ramah terhadap anak,” ujar Dedy usai mengikuti malam penganugerahan via zoom, di Monitoring Center, kantor Kominfo.
Iapun mengucapkan terimakasih terhadap seluruh stakeholder yang terlibat dan turut membantu dalam penilaian kota layak anak.
Senada dengan Dedy, Kepala Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma turut bersyukur kendati capaian predikat nindya belum tercapai.
“Alhamdullilah, kita tetap bersyukur masih bertahan di predikat pratama. Mungkin menjadi catatan bagi kita ke depan, kita sangat memerlukan data yang valid dan akurat dari beberapa kluster penilaian, karena sinkronisasi dan data di lapangan sangat mempengaruhi penilaian,” ujar Dewi didampingi Kepala Bappeda Firman Romzie, Kadis Kominfo Eko Agusrianto dan Plt Kadinkes Sri Martiana.
Ia juga memberikan catatan kepada tim gugus tugas serta beberapa OPD terkait tentang indikator penilaian KLA.
“Ke depan semua yang terlibat harus lebih banyak belajar dan memahami terkait bagaimana pemenuhan indikator KLA yang implementatif. Sehingga kita dapat mencapai tujuan, mendasar dari KLA itu sendiri yaitu pemerintah menjadi sebuah sistem pelindungan bagi anak. Bukan hanya proses administrasi saja. Karena proses administrasi hanya memperlihatkan niat keinginan kita tapi belum sampai ke tahap pelaksanaan, itu yang menjadi catatan,” jelasnya.
Predikat Nindya terangnya harus dibutuhkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, untuk sama memperjuangkan penilaian predikat KLA yang lebih baik lagi.
“Insya allah jika dengan komitmen yang kuat tidak ada yang tidak bisa. Maka dengan tekad yang kuat dan kemauan belajar, insya allah Kota Bengkulu tahun depan bisa meraih predikat yang lebih tinggi lagi,” tutupnya. (**)