Puan Maharani Shalat Ied di Lingkungan Rumah Dinas

Kumpulan Berita613 Dilihat

Puan: Selamat Menyambut Hari Kemenangan, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Jakarta, Annirell.Com >> Ketua DPR Puan Maharani mengikuti Shalat Idul Fitri berjamaah, yang diselenggarakan di rumahbdinas, Jakarta Pusat. Bertindak selaku imam dan khatib adalah Mayor Khoirudin Perwira, Bimbingan Mental (Bintal) dan Kerokhanian dari Mabes AL. Adapun jamaahnya adalah keluarga dan para staf yang sehari-hari bertugas di rumah dinas.

Puan Maharani sedaang melaksanaan Sholat Idul Fitri 1443 H.

“Pelaksanaan shalat idul fitri secara berjamaah alhamdulillah berlangsung sangat khidmat meskipun diselenggarakan secara sederhana. Diawali dengan takbiran, kami merasakan betul nuansa berlebaran, nuansa kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa,” kata Puan Maharani, usai Shalat Idul Fitri, Senin (2/5/2022).

“Saya atas nama pribadi dan segenap keluarga, juga atas nama Ketua DPR, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, mohon maaf lahir dan bathin,” ungkap Puan.

Cucu Proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Karno ini mengatakan saling memaafkan di momentum lebaran adalah spirit untuk memupuk persatuan dengan kesadaran bahwa masyarakat bangsa Indonesia penuh keberagaman.

Kepada segenap rakyat Indonesia, Puan juga menyampaikan selamat menyambut hari kemenangan. Kemenangan kita sebagai umat beragama yang berhasil mengalahkan hawa nafsu.

“Juga kemenangan kita sebagai bangsa yang berhasil menghadapi Pandemi Covid-19,” ujar perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR ini.

“Kita jadikan momentum hari kemenangan ini untuk langkah yang lebih optimis demi masa depan bangsa yang lebih baik,” terang mantan Menko PMK ini.

Adapun khatib dalam khutbahnya menyampaikan pesan bahwa bangsa yang bertaqwa akan dilimpahkan keberkahan. Ibadah puasa sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT selama sebulan penuh telah berhasil dilalui harus bisa membawa perbaikan dalam kehidupan ke depan. Termasuk dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Jangan hanya dapat lapar dan hausnya saja. Harus bisa menjalankan ibadah dengan istiqomah, menjalani kehidupab dengan lebih baik, dan semakin menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME ” pesan khatib.
[7/5 9.53 AM] Ujang Martin MIO: Pertemuan dengan Megawati untuk Pencanangan Duet Prabowo-Puan

DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan silaturahmi dari Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto lekat dengan persiapan jelang Pilpres 2024.

“Ya pasti dikaitkan dengan pilpres, kalau cuma silaturahmi biasa kan bisa lewat telepon, video call, beres kan?

Pasti ada kaitannya dengan 2024,” ujar Adi saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, kendati pertemuan itu tidak diakui sebagai persiapan Pilpres 2024, namun hal itu tidak menampik adanya faktor kedekatan antara Megawati dan Prabowo.

“Memang gak ada (obrolan) pilres, tapi silaturahmi ini kan semakin menegaskan bahwa Prabowo cukup lengket dengan Megawati,” tambahnya.

Adi menambahkan silaturahmi politik itu juga bisa dinilai sebagai pencanangan duet Prabowo-Puan yang beberapa saat lalu mendapati hasil positif berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

“Artinya duet Prabowo-Puan itu relatif leading, setidaknya dua orang ini sudah sama-sama mulai dikenal oleh publik terkait 2024.

Jadi silaturahmi politik itu kemarin seakan-akan menambah amunisi supaya publik itu terus bicara tentang kemungkinan Prabowo-Puan bisa duet bareng,” tegasnya.

Survei SMRC menunjukkan bahwa jika yang bertarung hanya dua pasangan, Prabowo Subianto-Puan Maharani melawan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, hasilnya Prabowo-Puan mendapatkan 41%, Anies-AHY 37,9%, dan 21% yang belum menentukan pilihan.

Sedangkan dalam simulasi Prabowo-Puan melawan Ganjar-Airlangga, Prabowo-Puan didukung 39,3%, Ganjar-Airlangga 40,3%, dan 20,5% yang belum menentukan pilihan.

Sulit tentukan Capres

Sementara Pengamat politik Yunarto Widjaja menfatakan bahwa; adalah hal yang sulit dilakukan, meskipun kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Menurut dia ‘perkawinan’ dua partai pemenang pemilu dan ‘runner up’ akan sulit menentukan siapa Capres dan Cawapresnya.

“PDIP surveynya jauh diatas Gerindra dan sulit buat saya membayangkan partai pemenang pertama itu mau hanya menjadi cawapres.

Saya juga tidak bisa membayangkan, Pak Prabowo karena menyadari partainya hanya peringkat ke-2 mau mengalah sebagai cawapres, karena Prabowo kapasitasnya sebagai capres” ujar Yunarto Wijaya Kamis, (5/5)

Pria yang akrab disapa Totok ini menambahkan, “Kita menggunakan pendekatan kepentingan politik, kedua partai ini untuk bergabung dikarenakan positioning PDIP diatas Gerindra, disisi lain elektabilitas Mbak Puan dibawah Prabowo,” sebut pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia ini.

Duet PDIP dan Gerindra pernah terjadi pada tahun 2009, memasangkan Megawati Soekarno Putri dan Prabowo.

Bahkan diseremonikan dengan Perjanjian Batu Tulis. Namun pada pemilu 2014, PDIP malah mengusung Jokowi dan Jusuf Kalla.(***)

banner 300x200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya...