Kota Bengkulu >> Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Dr. A. Budi Handoyo, M. Tr. ( Han) Menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda Se-provinsi Bengkulu dalam rangka penanganan Stunting dan kemiskinan Exstream di Wilayah Provinsi Bengkulu, bertempat di Balai Raya Semarak Kota Bengkulu Jl. Indra Cahya Kel.PS Jitra Kec.Teluk Segara. Selasa ( 24/1/2023)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Prevalensi stunting Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016 mencapai 27,5 persen. Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya, secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis, terlebih lagi di 14 provinsi yang prevalensinya melebihi angka nasional.
Tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia melampaui batas yang ditetapkan WHO. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah, untuk itu perlu ditingkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil.
Penyebab dari stunting adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting. Kondisi kebersihan yang kurang terjaga membuat tubuh harus secara ekstra melawan sumber penyakit sehingga menghambat penyerapan gizi.
Stunting dapat dicegah, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan kemudian dilanjutkan dengan MPASI. Orang tua juga diharapkan membawa balitanya secara rutin ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, meningkatkan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan
Oleh karena itu masalah Nasional ini pemerintah pusat telah mengambil langkah serta menginstruksikan ke wilayah baik tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai ke desa desa agar benar-bensr mendukung program pemerintah ini.
Sebagai tindak lanjut di wilayah Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Forkopimda Se-provinsi Bengkulu dalam rangka penanganan Stunting dan kemiskinan Exstream di Wilayah Provinsi Bengkulu yang langsung dipimpin Gubernur Bengkulu.
Dalam sambutannya Gubernur menyampaikan gambaran langsung tentang angka kemiskinan dan stunting dari laporan wakil kepala daerah karena actor utama itu wakil kepala daerah agar kita dapat membandingkan apa yang terjadi di kabupaten tolong diamati biar sama-sama kita melihat mengkomparasi kinerja masing-masing kabupaten”
Ditempat yang sama
Kapolda Bengkulu menyampaikan “Ada dua langkah yang akan di ambil Polda Bengkulu dalam penurunan Stunting dan Kemiskinan yaitu langsung dari pihak Polres akan melakukan pendataan dan membantu menyalurkan bantuan langsung kepada Masyarakat dan Tidak Langsung Ada banyak potensi di Provinsi yg belum di kelola secara Maksimal terutama Potensi sumber daya Alam akan kita bantu mengelola untuk meningkatkan Perekonomian masyarakat Prov. Bengkulu”
Juga Kajati Bengkulu memberi masukan Bersama kita ketahui penanganan Stunting dan Kemiskinan kegiatan prioritas nasional yang harus kita jalankan, dalam hal ini Kejaksaan akan melaksanakan aspek penindakan apabila terjadi Tipikor oleh Pidsus, Aspek pencegahan penyuluhan Hukum/penegakan Hukum oleh Intelijen,Aspek Datum dan Lainnya
Dalam kesempatan ini Danrem 041/Gamas menyampaikan bahwa di Angkatan Darat ada program Ketahanan Pangan, Babinsa Masuk Dapur, Manunggal Air, Pengentasan Stunting dan Kampung Pancasila, sehingga seluruh aspek golongan kita bisa bekerja sama dalam Penanganan Stunting dan Kemiskinan di Prov. Bengkulu”
Dari hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan ada beberapa hal yang disimpulkan antara lain
- Presentase kemiskinan penduduk Nasional tahun 2022
- Presentase penduduk miskin di provinsi Bengkulu pada September 2022 sebesar 14.234% dilihat dari posisi masih diatas rata-rata Nasional sebesar 9,57%
- Presentase perkembangan kemiskinan provinsi Bengkulu September 2017- September 2022
- Pada bulan September 2017- September 2022 Provinsi Bengkulu menurun Namun akibat Pandemi covid-19, Kemiskinan Provinsi Bengkulu meningkat menjadi 15,30% pada September 2020 kembali dapat ditekan diangka 14,34% pada September 2022.
- Kab. Seluma wilayah dengan Presentase Kemiskinan terbesar di Provinsi Bengkulu mencapai 18,72% dan Bengkulu Tengah dengan presentase rendah sebesar 9,68%.
- Prevalensi Stunting Nasional dan wilayah Provinsi Bengkulu
- Data SSGI 2021 Provinsi Bengkulu diangka 22,1% sementara data yang terbaru di SSGI belum di rilis secara resmi tetapi data dari hasil presentasi Kominfo PMK di Provinsi Jambi bahwa Provinsi Bengkulu mengalami penurunan 2.3% menjadi 19,8%.
- Data Prevalensi Stunting Provinsi Bengkulu sebesar 22,1% untuk data Stunting yang tertinggi di Kab. Rejang Lebong dan terendah di Kab. Kaur
- Persentase Stuntung Prov. Bengkulu Menurut SSGI TA 2021
- Kab. Kaur 11,30%
- Kab. Bengkulu Utara 20,70%
- Kab. Bengkulu Selatan 20,80%
- Kab. Mukomuko 22,20%
- Kota Bengkulu 22,20%
- Kab Kepahiang 22,90%
- Kab. Lebong 23,30%
- Kab. Seluma 24,70 %
- Kab Bengkulu Tengah 25,50%
- kab. Rejang Lebong 26,00%
- Jumlah keluarga beresiko Stunting Provinsi Bengkulu hasil PK 21
- Data jumlah keluarga beresiko Stunting di Provinsi Bengkulu (Hasil PK BKKBN) sebanyak 516.748 keluarga dan tertinggi ada pada Kota Bengkulu sebesar 15.099 keluarga dengan Posisi terendah ada pada Kab. Lebong sebanyak 2.832 keluarga.
- Perkembangan pelaksanaan Program penanganan percepatan penurunan Stunting TPPS Provinsi Bengkulu tahun 2022.
- Pembentukan dan pelatihan tim pendamping keluarga sebanyak 1.86⁷ Tim terdiri dari Kader KB, PKK dan Badan/Nakes masing-masing Desa/Kel ada 3 TPK (5421 orang sudah di latih
- Pembentukan TPPS seluruh tingkatan wilayah Provinsi Kabupaten/Kota , Kecamatan dan Desa/Kelurahan sudh mencapai 100%
- Evaluasi kinerja Program PPS Kabupaten Bengkulu Selatan dan tingkat Provinsi bersama mitra Perw. BPKP Provinsi Bengkulu pada bulan Agustus 2022/Kota.
- Rencana Tindak lanjut penguatan Tim Percepatan penurunan stunting dan kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
- Penyusunan rencan kerja TPPS dan tim Koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu secara terintegrasi.
- Taging anggaran antara Program dan kegiatan di masing-masing OPD yang mendukung program penanganan kemiskinan dan Stunting.
- Penguatan Konvergensi antara masing-masing OPD dengan Fokus pencegahan Stunting dan penurunan kemiskinan
- Penguatan kelembagaan TPPS dan Tim Penanggulangan penanggulangan kemiskinan daerah pada tingkat Provinsi,Kota, sampai tingkat Desa
- peningkatan kualitas pelaporan dan pencatatan data Stunting dan kemiskinan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si, Ketua DPRD Prov. Bengkulu Ihsan Fajri, S.Sos. MM, Kapolda Bengkulu Irjen Armed Wijaya, Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Dr. A. Budi Handoyo,M.Tr.( Han), Kajati Bengkulu Dr. Heri Jerman, SH.,MH., Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Nyoman Gede Pradnyana Ari Setiabudi, Kabinda Bengkulu Zulkarnain, Kepala Perwakilan BPKP Prov. Bengkulu Iskandar Novianto, Ka Satgas Stunting Yusran Fauzi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Bengkulu, Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Bengkulu, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Prov. Bengkulu, Wakil Wali Kota Bengkulu Dr.Dedy Wahyudi,S.E.,MM., Seluruh wakil Bupati Se-provinsi Bengkulu, Seluruh Dandim Jajaran Korem 041/Gamas, Seluruh Kapolres Se-provinsi Bengkulu, Seluruh Kajari Se- Provinsi Bengkulu, Seluruh Ketua DPRD Se-Provinsi Bengkulu. ( ***/Penrem041 )