oleh

Sederetan Prestasi & Kebutuhan SMPN 5 Kota Bengkulu Perlu Perhatian Stake Holder

Kota Bengkulu, Annirell.Com >>
Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 (SMPN 5) Kota Bengkulu dalam perkembangannya mengalami kenaikan akan minat peserta didiknya. Hal ini ditandai dengan berbagai prestasi yang diraih seperti juara dibidang akademik, olah raga dan kegiatan ekstra kulikuker.

Banyak Piala yang didipersembahkan siswa/i mengharumkan nama SMPN 5 Kota Bengkulu.

Disamping itu beberapa fasilitas / sarana sekolah yang dimilikinya, dirasa perlu adanya perbaikan dan pembangunan. Kepsek SMPN 5 Kota Bengkulu Hidayati menyampaikan bahwa sekolah ini dikenal masyarakat dengan nama SMP Pagar Dewa. Hal ini menandakan bahwa sekolah yang berada diseputaran Kelurahan Pagar Dewa sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga diingatlah akan nama tersebut. Adapun prestasi sekolah seperti
Juara 1 Kategori Seni Tunggal, Juara 1 Komite Pemula Cendana Fair XX, Juara 1 Drumband Piala Gubernur Bengkulu, Juara 3 Language Of Olympiad 2021, Best pembentang lomba Paskibraka Cendana Fair XX.

Piagam penghargaan siswa/i SMPN 5 Kota Bengkulu yang mengukir prestasi demi sekolahnya.

Selain prestasi tersebut dari pemantauan Annirell.Com ke sekolah ini, Selasa (07/06/22) untuk sarana dan prasarana sekolah terlihat jelas adanya pagar sekolah yang sudah rubuh, dan banjir jika hujan lebat yang diakibatkan drainase / siring yang melintasi sekolah tersebut terhambat, diakibatkan oleh volume / lebar siring yang sudah tidak sesuai dengan debit air yang mengalirinya, hal ini menurut keterangan pihak sekolah. Adapun aliran drainase / siring umum ini bersumber dari segala arah, terutama pembuangan salah satu perumahan, tepatnya di bagian belakang sekolah yang juga penyebab debit air bertambah, selain debit air siring yang ada. Hal yang miris terjadi yakni, disudut sekolah tersebut dijadikan pembuangan sampah oleh warga setempat.

garis air pertanda pernah banjir akibat penyumbatan drainase akibat sampah yang dibuang masyarakat.
Pagar sekolah SMPN 5 Kota Bengkulu yang rusak kemudian rubuh akibat dimakan usia dan pergeseran tanah.

Dengan adanya beberapa keluhan yang dihadapi pihak sekolah sehingga Kepala Sekolah, Hidayati menyampaikan bahwa, pihak sekolah telah berupaya maksimal, namun keterbatasan anggaran dan kurangnya kepedulian warga sehingga hal ini dirasakan setiap harinya.

“Kami atas nama sekolah sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak, untuk mencarikan solusi permasalahan yang kami hadapi. Permasalahan keamanan sekolah dengan pagar yang rubuh, hal ini untuk kelas yang berdekatan fasilitas seperti lampu dan kelistrikan setiap dipasang terus hilang / dicuri. Untuk itu perlu rasanya pagar sekolah yang representatif yakni pagar beton yang sudah lama rubuh tersebut dapat dibangun kembali. Begitu juga jika hujan lebat, ada tiga ruang belajar siswa yang tergenang air hingga ketinggian 50 cm. Hal ini sangat berdampak kepada kesehatan belajar siswa dan peralatan seperti moubeller / meja kursi sekolah yang cepat rusak akibat terendam air. Untuk itu kami memohon jika ada bantuan dari pihak manapun untuk mencarikan solusinya,” jelas Kepsek.

Pembuangan Air dari Atap dan rumah tangga menuju sekolah, sehingga menimbulkan banjir dan bau tidak sedap.

Senada disampaikan Waka Sapras Yeni Trini menerangkan bahwa, sudah lama sekali SMPN 5 Kota Bengkulu belum mendapat anggaran untuk rehap dan pembangunan sarana dan prasarana sekolah.

“Kalau lapangan SMPN 5 ini sudah sepuluh tahun lebih tidak di rehab, apalagi pagar belakang yang roboh dan banjir yang diakibatkan kiriman air dari segala penjuru, termasuk pembuangan baik dari atap maupun pembuangan / saluran pembuangan rumah tangga dari perumahan belakang sekolah yang mengarah ke sekolah. Selain itu penyebab lainnya yakni dari sampah-sampah yang dibuang warga ke sini, sehingga hal ini menghambat laju siring sehingga mengakibatkan banjir di beberapa ruang kelas anak didik,” ujarnya.

Dalam pemantauan langsung ini, diperkirakan panjang pagar yang roboh sekitar 25-50 meter dengan ketinggian 2-3 meter. Sedangkan drainase butuh pelebaran, yang mana untuk sekarang berdiameter hanya 75 cm – 1 meter.

Lapangan sekolah yang sudah 10 tahun lebih tidak ada anggaran perbaikannya.

Ada dua ruang kelas lain yang bagian depannya tergenang air, sehingga hal ini perlu penimbunan tanah ratusan kubik, sehingga air dapat mengalir ke siring yang telah ada. Dan juga pembuangan sampah diperlukan kontainer sampah, sehingga masyarakat tidak lagi membuang ke dalam sekolah. Selain itu lapangan sekolah yang perlu dirahab dengan memperbaiki bagian yang rusak karena termakan usia, panas dan hujan.(R01)

Berita Utama lainnya

Jangan Lewatkan