Kota Bengkulu >> Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi ngaku kaget mengetahui data dari pemerintah pusat bahwa di Kota Bengkulu pembagian pil tambah darah (TD) hanya 1,70 persen dan banyak ibu melahirkan yang tidak terdata.
Namun menurut Dedy, data dari pusat ini sepertinya tidak sesuai dengan kenyataanya, karena di Kota Bengkulu setiap ibu melahirkan ada datanya. Kemungkinan ini kesalahan pada pelaporan data ke pusat.
Termasuk data penyaluran pil TB. Oleh karena itu Dedy minta kepada DP3AP2KB, puskesmas dan seluruh anggota Tim Pendampingan Keluarga (TPK), kader-kader KB ke depan agar menyusun dan menyampaikan data pelaporan lebih rapi lagi.
“Masa kita (kota) hanya 1,70 persen menyalurkan pil tambah dara dan katanya banyak Ibu melahirkan di Kota Bengkulu yang tidak terdata. Bidan dan TPK harus tahu ada berapa data ibu melahirkan. Ke depan tolong sistem pelaporannya lebih rapi lagi. Pelaporannya pakai dokumen dan berita acara” sampai Dedy saat menghadiri acara Pelatihan Aplikasi ELSIMIL dan Pembagian Pulsa bagi TPK di aula kantor camat Gading Cempaka, Senin (20/6/2022).
Dedy juga menyampaikan masalah stunting yang menjadi PR bersama, terutama TPK-TPK di kecamatan dan kelurahan yang juga bertugas menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah stunting dari hulu.
“Stunting ini PR kita bersama. Pemerintah dari pusat sampai daerah betul-betul memperhatikan program-program terkait dengan pengentasan stunting. Kebetulan di Kota Bengkulu saya selaku Ketua TPPS. Maka saya belajar tentang begaimana penanganan stunting,” ujar Dedy.
Pada kesempatan itu, Dedy menerima pulsa dari pihak Telkomsel secara simbolis yang kemudian dikirim ke nomor handphone seluruh tim TPK sebagai tunjangan kinerja mereka di lapangan. Tunjangan pulsa itu, sengaja dianggarkan oleh Pemkot Bengkulu untuk tim TPK.
Setiap bulan, TPK akan menerima tunjangan pulsa senilai Rp 100.000. Hadir di acara tersebut Kadis DP3AP2KB Dewi Dharma, sekcam Gading Cempaka, dan Fahmi Hasan dari pihak Telkomsel.(***)