oleh

OJK Laporkan Kinerja Industri Keuangan Provinsi Bengkulu Triwulan II Juni 2023

Bengkulu >> Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu gelar jumpa pers mengenai Perkembangan Industri Keuangan Provinsi Bengkulu sampai Juni 2023, bertempat di Aula Kantor OJK Bengkulu, (30/08)23).
Penilaian tersebut dalam kondisi stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai. Selain itu profil risiko yang terjaga seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang relatif stabil. Hal ini disampaikan oleh Kepala OJK Bengkulu, Tito Adji Siswantoro diwakilkan oleh Kabid Pengawasan Perbankan OJK Bengkulu Herwan Achyar kepada insan pers dari media Online dan media lainnya.

Pada posisi Juni 2023, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan yoy. Performa ini turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Provinsi Bengkulu di tengah semakin terkendalinya kondisi pasca-pandemi Covid-19.

Ia juga menyampaikan Penyaluran kredit Bank Umum mencapai Rp26,60 triliun atau tumbuh 5,18 persen yoy, sedangkan pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai31,4persen yoy.

Ia menambahkan berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit Investasi, Modal Kerja dan Konsumsi sementara berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna), Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Lapangan Usaha Lainnya dan Untuk Pemilikan Rumah Tinggal.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum di Provinsi Bengkulu mencapai Rp15,49 triliun atau turun sebesar 13,51persen yoy. Sedangkan untuk DPK Bank Perkreditan Rakyat dan Pembiayaan Rakyat Syariah juga mengalami penurunan sebesar 24,45 persen yoy atau sebesar Rp37,03 miliar.

Piutang padaPerusahaan Pembiayaan di Provinsi Bengkulu posisi Juni2023 sedikit penurunan dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaandi Provinsi Bengkulu mencapai Rp2,60triliun, turun8,13 YOY.

Pekerjaan tesebut didominasi oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor, Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan, Pertambangan Dan Penggalian Rumah Tangga, Bukan Lapangan Usaha Lainnya, Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, ketenagakerjaan, Agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya, serta penunjang aktivitas lainnya. (***/rls)

Berita Utama lainnya

Jangan Lewatkan