oleh

Logam Kuning Bersinar, Pasar ‘Wait and See’ Risalah Bank Sentral Amerika

Jakarta >> Harga emas menguat pada awal jam perdagangan Asia, Selasa (03/01/2023), dengan perhatian pasar beralih ke risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve yang dijadwalkan pekan ini.

Dilansir pada laman resmi Ipot.News, harga emas di pasar spot naik 0,36% menjadi USD1.830,58 per ons pada pukul 09.28 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,48% menjadi USD1.835,00, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (3/1/2023).

Risalah dari pertemuan kebijakan Desember Fed dijadwalkan Rabu (4/1/2023), yang dapat memberikan petunjuk tentang jalur pengetatan bank sentral. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada Desember setelah empat kenaikan berturut-turut masing-masing sebesar 75 bps.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning karena tidak memberikan imbal hasil.

Konsumen terbesar emas, China, melaporkan tiga kematian Covid-19 pada 2 Januari, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Untuk sebagian besar ekonomi dunia, 2023 akan menjadi tahun yang sulit karena mesin utama pertumbuhan global – Amerika Serikat, Eropa dan China – semuanya mengalami perlambatan aktivitas, kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva, Minggu.

Sementara itu, sebuah survei yang dirilis Senin menunjukkan bahwa penurunan aktivitas manufaktur zona euro kemungkinan telah melewati titik terendahnya karena rantai pasokan mulai pulih dan tekanan inflasi mereda.

Harga perak di pasar spot naik 0,83% menjadi USD24,24 per ons, platinum bertambah 0,01% menjadi USD1.074,41 dan paladium melemah 0,3% menjadi USD1.788,97. (***)

Berita Utama lainnya

Jangan Lewatkan