Bengkulu, Annirell.Com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadiri Miladiyah Aisyiyah dan sekaligus syukuran atas pengabdian Hj. Nurlela di Aisyiyah, bertempat di SD Unggulan Aisyiyah Taman Harapan Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu (05/02/2022).
Dalam sambutannya, Ia menyampaikan arti dari perjuangan Aisyiyah, isteri Nabi Muhammad SAW yang mana hal ini dijadikan tauladan bagi setiap wanita.
Sedari awal berdirinya Muhammadiyah sambungnya oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 hingga saat ini, komitmen untuk memajukan peradaban bangsa Indonesia tiada henti. Muhammadiyah telah banyak memberikan ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam.
Tak terkecuali Organisasi wanita Muhammadiyah yakni Aisyiyah sambungnya telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia, untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sebagai mahluk sosial serta meningkatkan derajat wanita setara dengan kaum pria.
Dalam kesempatan ini juga, Gubernur Rohidin menceritakan bahwa Ibu Hj. Nurlela Bustami merupakan sosok yang sangat penting dalam perjalanan Aisyiyah Kabupaten Rejang Lebong.
“Sebagai keluarga besar perserikatan, tentu akan terus memberikan support dan mengucapkan rasa terimakasih atas kontribusi beliau. Tidak dapat dipungkiri, peran serta sejarah perjuangan Aisyiyah di Kabupaten Rejang Lebong diwarnai kiprah beliau,” ujar Rohidin.
Lebih lanjut, Gubernur Rohidin Mersyah menilai Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, yang memiliki peranan besar terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa.
“Sinergi antara Pemerintah dan Muhammadiyah sangatlah kuat dan harus terus terjaga, utamanya dalam pembinaan keumatan dan kemasyarakatan. Begitupun peran Muhammadiyah di sektor pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa dengan membangun sekolah-sekolah berbasis Islam. Oleh sebab itu, Pemerintah terus memberikan support di setiap kegiatan Muhammadiyah,” tandasnya.
Senada disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Syaifullah menyampaikan bahwa organisasi wanita Aisyiyah bergerak dengan kemandirian. Hal itulah yang membuat Aisyiyah bisa berkembang dalam pendidikan hingga ke pelosok negeri bahkan merambah ke luar negeri.(RYO/mc)