Bengkulu, Annirell.Com >> Dimasa Digitalisasi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi, dengan keterbatasannya menjadikan Perpustakaan menjadi Referensi dalam menjawab permasalahan akan pengetahuan dan teknologi.
Hal ini menjadikan Perpustakaan bertranformasi guna menjawab kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dan teknologi dari masa kemasa. Adanya Teknologi Informasi yamg disediakan, hal ini tidak terjawab semua kebutuhan akan informasi dan teknologi, seperti yang di sediakan oleh perusahaan multinasional yang ada sekarang ini.
Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi yakni sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja, dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Hal itu meliputi karakter, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya. Hal ini juga menjadi Program Nasional terutama bagi Perpustakaan Nasional sampai ke daerah di tiap provinsi.
Perpustakaan dalam hal ini Perpustakaan Daerah terutama di Provinsi Bengkulu terus berbenah dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas buku serta teknologi dalam pengarsipan buku-buku yang tersedia lengkap. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk mencari buku, guna menjawab kebutuhan informasi maupun menambah pengetahuan dan teknologi yang berkembang dari masa ke masa.
Dari masa sebelum masuknya Reformasi Industri 4.0, Perpustakaan tetap eksis, guna menjawab kebutuhan dan tantangan perubahan zaman. Hal ini dirasakan oleh semua tingkatan umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa akan keberadaan perpustakaan. Oleh karenamya perpustakaan oleh masyakarat, dijadikan tempat belajar dari dahulu hingga sekarang. Selain itu perpustakaan menjadi tempat berkegiatan bagi masyarakat seperti tempat berkumpul dan berdiskusi, sebagai tempat mencari berbagai macam pengetahuan, informasi hingga teknologi yang pada umumnya didapati hanya lewat buku. Seperti pepatah mengatakan bahwa, buku merupakan jendela pengetahuan, jendela informasi dan jendela dunia. (R01)