Jakarta, Annirell.Com >> Kementerian Agama melakukan kick off Program Madrasah Reform, dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizing Education’s Promise Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR), tahun anggaran 2022. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas di Tangerang, Senin (11/4/2022).
Adapun pada laman resmi Kemenag menjelaskan bahwa, pada sesuai namanya Program yang digagas oleh Ditjen Pendidikan Islam ini, diperuntukan guna mereformasi pemerataan layanan dan mutu pendidikan madrasah, secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kegiatan yang sudah dimulai sejak 2019 ini merupakan proyek bersama kerja sama antara Kementerian Agama dan World Bank.
Sementara itu Menag yang kerap disapa Gusmen menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya Proyek REP-MEQR ini adalah proyek yang sangat besar, baik dari sisi target sasaran dan cakupan geografis maupun kompleksitas program. Oleh karenanya program ini harus menghasilkan sesuatu yang luar biasa bagi pendidikan madrasah.
Ia juga menekankan dengan program ini harus bisa fokus pada akselerasi digitalisasi. Menurutnya, saat ini digitalisasi menjadi kunci penting dalam kehidupan, tak terkecuali di dunia pendidikan. Oleh karenanya akselerasi digital segera dilakukan di setiap madrasah.
“Kita tidak mau madrasah tertinggal dari lainnya. Saya ingin madrasah ini juga diprioritaskan. Nantinya akan mucul talenta digital yang muncul dari madrasah. Yang membanggakan dunia pendidikan, tak hanya untuk madrasah, namun dunia pendidikan secara umum,” imbuhnya.
Terkait tata kelola program sambungnya hal ini sangat penting, karena bisa menentukan hasil dari program ini.
“Dalam menjalankan program ini, kita harus akuntabel, tidak boleh asal-asalan dan harus berpedoman kepada Good Govermnnce, serta melibatkan SDM yang kompeten dan kapable dibidangnya,” bebernya..
Sementara itu Gusmen menggarisbawahi bahwa pentingnya pengayaan narasi moderasi beragama. Menurutmya proyek sebesar ini harus memberikan porsi yang cukup terhadap pengajaran moderasi beragama yang menjadi salah satu prioritas Kemenag.
“Kita tahu belakangan ini semakin banyak perilaku yang seenaknya saja menggunakan agama sebagai landasan, meskipun hal tersebut tidak benar. Oleh karena itu, program ini sangat penting,” katanya.
Mengakhiri sambutannya Menag Gusmen berharap proyek ini mampu dipublikasikan dengan baik kepada masyarakat. Sebab, publik berhak tahu atas uang yang digunakan dalam membangun madrasah ini.
“Publikasikan kegiatannya. Publikasikan apa yang sudah, sedang dan apa yang akan dilakukan dalam proyek ini. Sampaikan kepada publik. Karena kita menggunakan uang rakyat. Semakin dipublikasikan, semakin terjamin dan akuntable, sebaliknya semakin tersembunyi akan semakin rawan,” terangnya. (R01/hms)