Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Gelar Sarasehan Kaji Perekonomian, LPP Provinsi dan Kajian FKR

Kota Bengkulu >> Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu menghelat Sarasehan Perekonomian, Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Bengkulu dan Kajian Fiskal Regional (FKR), dengan mengundang Forkopimda dan Ahli dalam Bidang Perekonomian Fiskal, bertempat di Hotel Two Kazana Style Kota Bengkulu, Kamis (20/03/25).

Kegiatan yang mengusung tema Sinergi moneter dan fiskal mewujudkan tranformasi ekonomi Bengkulu untuk stabilitas dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menghadirkan pembicara/ narasumber yakni Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, Kepala Kanwil DJPB Provinsi Bengkulu, M. Irfan Surya
Wardana, dan Wakil Ketua ISEI Bengkulu, Aan Julianto, yang dipandu oleh MC Diah Ratnaningrum dengan Moderator Fajar Setiawan.

Mengawali kegiatan tersebut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni.
Ia menyampaikan geliat perekonomian Provinsi Bengkulu di pimpin Gubernur Baru Bengkulu, Helmi Hasan mengalami banyak peningkatan. Hal tersebut diliat dari lebih dari 12 kali pertemuan membahas mengenai Pelabuhan dan Dermaga Pulau Baai menjadi gerbang perekonomian dalam transportasi barang dan penyeberangan gagal dimasa kepemimpinan sebelumnya menjadi ada kesepakatan. Hal ini mengenai pendangkalan yang dialami Pelabuhan akan segera di keruk, direvitalisasi sehingga kedepan menjadi ujung tombak dalam pendapatan bagi Provinsi Bengkulu terutama dalam hal transportasi barang hasil perkebunan dan tambang seperti sawit dan batubara.

“Alhamdulillah Pulai Baai yang dikelola oleh Pelindo untuk sekarang telah terjalin kesepakatan yang sebelumnya telah 12 kali dan dimasa gubernur Bengkulu yang baru menuaikan hasil kesepakatan dan akan segera dikeruk. Hal ini akan memperlancar laju distribusi baik domestik maupun eksport keluar negeri, sehingga akan berdampak bagi Provinsi Bengkulu dalam hal pendapatan dan bagi hasil transfer daerah dari pusat,” bebernya.

Selanjutnya oKepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menjaring masukan maupun saran dari stake holder pemerintahan dalam mengatasi kebijakan pemerintah Amerika yang berdampak akan kondisi perekonomian dunia. Untuk itu sambungnya dalam mengambil kebijakan moneter maupun fiskal ada dua yang harus diperhatikan, sehingga akan berdampak kepada semua pihak termasuk masyarakat akan stabil dan cenderung meningkat perekonomiannya.
“Kegiatan Sarasehan ini bertujuan kita akan menampung semua masukan maupun saran guna menjadikan perekonomian kita menjadi stabil dan tangguh. Ada dua kunci dalam pengambilan kebijakan moneter maupun fiskal yakni stabilitas dan pertumbuhan. Hal ini nantinya akan membuat perekonomian Indonesia menjadi inklusif dan tangguh,” terangnya.

Selanjutnya pemaparan dilanjutkan oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, M. Irfan Surya Wardana menerangkan dampak dari meningkatkan laju distribusi pelabuhan dalam pendistribusian komoditas eksport sangat berdampak bagi pertumbuhan perekonomian Provinsi Bengkulu nantinya. Selain itu pertumbuhan perekonomian dibanding dari tahun sebelumnya sudah meningkat, namun dibandingkan dengan pertumbuhan perekonomian dunia, Indonesia masih kecil.
Kemudian dilanjutkan pembicara dari perwakilan ISEI Bengkulu yang menerangkan banyak hal terutama mengenai kebijakan fiskal yang sangat berpengaruh pada laju pertumbuhan perekonomian Indonesia. (R01)